KALA HENING : SEBUAH RUANG KONTEMPLASI UNTUK MENGINGAT KEMBALI ESENSI
Pernahkah kamu merasa perasaan kosong dan kebingungan dalam hidup? Menjalani rutinitas berulang tapi tidak sepenuhnya hadir di sana. Melakukan sesuatu karena dorongan eksternal. Mengabdikan seluruh masa hidup untuk mencari sesuatu dari luar diri. Merasa ada sesuatu yang hilang tapi tidak tau apa.
Sebenarnya selama ini Apa yang kita cari? Apa yang kita tuju? Apa yang kita impikan? Segala pencapaian, tujuan, dan impian itu apakah merupakan sebuah dorongan yang murni dari dalam hati? ataukah semua demi validasi yang ingin kita dapatkan dari pihak luar. Segala hal yang sudah dicapai dan yang ingin dicapai apakah membawa kedamaian di dalam diri atau justru semakin menarik kita untuk masuk dalam kemelekatan. Pernahkah untuk sekali saja kita melakukan sesuatu dengan jujur? Setiap kata “iya” yang sudah terucap apakah karena memang keinginan dari lubuk hati, ataukah karena takut penghakiman akan penolakan? Sebenarnya sudah berapa lama kita terbiasa mendorong diri kita sendiri menjauh untuk memuaskan keinginan masyarakat yang tidak akan pernah puas? Semua ketakutan dan kekhawatiran yang muncul selalu berkaitan dengan masa depan. Masa depan dalam pandangan kita saat ini erat kaitannya dengan pendapat masyarakat luas, tapi bagaimana dengan pendapatmu?
Segala sesuatu di zaman moden ini berjalan terlampau
cepat, hampir seperti tidak ada jeda sedikitpun bahkan untuk bernapas. Kita dibiasakan
untuk teormbang-ambing. Mengikuti arus terlihat seperti satu-satunya jalan
keluar untuk bisa selamat. Pada kenyataannya apakah kita benar-benar selamat? Bernafas
adalah tanda adanya kehidupan. Namun, akankah kita benar-benar menghidupi
kehidupan yang kita miliki saat ini jika kita bahkan tidak tau bagaimana
caranya hadir untuk diri kita sendiri saat ini? Seringkali kita mendengar
ucapan “ingin asanya aku kembali lagi ke masa kecil yang penuh dengan canda
tawa dan kebahagiaan” Apa yang menjadikan tumbuh dewasa terasa begitu pilu? Kenapa
rasanya susah untuk bisa menjalani hidup dengan murni dan jujur seperti selayaknya
kita dulu sewaktu kecil? Tidakkah seharusnya dengan semakin banyak pengtahuan
semakin bijaksana kita dalam bersikap. Kenapa semakin dewasa semakin kita
kehilangan diri sendiri. Apa yang salah? Apa yang terlewat?
Semakin kita mengorbankan
suara dan keinginan yang muncul dari dalam lubuk hati demi standar yang di tetapkan
dari luar diri maka akan semakin tergerus juga jiwa kita. Ada sebuah ajaran
arif dari leluhur untuk berada dalam kondisi hening. Hanya ada kita dengan diri
sendiri dalam hening mengamati semuanya. Melakukan kontemplasi supaya kita bisa
hadir saat ini untuk diri kita sendiri. Untuk bisa sadar seutuhnya atas segala
tindakan. Mengurai pola berulang yang membawa kita pada titik ini, sebuah jalan
untuk kembali dan mengingat. Untuk menyalam kedalam diri. Untuk menghadapi
pertanyaan-pertanyaan yang selama ini kita hindari. Mari kita berjalan bersama
kembali mencari makna dan mengarunginya dalam sebuah ruang kontemplasi untuk
menemukan kembali esensi di Kala Hening.
Mulai perjalananmu di Kala Hening
Komentar
Posting Komentar